Adaptif (19) Agama (5) Humor (2) Normatif (28) Olahraga (21) Peng. Umum (62) Produktif (13) Public (20)

Q.S Al-Kaafiruun -- part2


 ini adalah lanjutan dari info surah Al-Kaafiruun..... tanpa banyak bicara lg,, langsung saja CHECK ittttt..

بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Surah ini mengenai sebuah peristiwa ketika beberapa orang kafir berusaha mengadakan dialog dengan Nabi dalam rangka menjatuhkan beliau agar kaum muslim kembali ke kebiasaan lamanya menyembah berhala. Mereka mengusulkan untuk menyembah Allah selama satu tahun, mengikuti ajaran Nabi, dan tahun berikutnya mereka semua, termasuk Nabi dan kaum muslim, menyembah berhala-berhala tradisional mereka. Dengan demikian mereka akan berganti-ganti praktik ibadat sampai salah satu cara terbukti benar pada salah satu pihak. Maka, menurut jalan pikiran kaum kafir, jika ajaran Nabi benar, mereka akan memperoleh keuntungan dari mengikuti ajaran Nabi; tapi, jika praktik kaum kafir benar, maka mereka dan kaum muslim akan mendapat keuntungan dari menyembah berhala-berhala. Surah ini mempakan jawaban dari mereka yang percaya dan beriman kepada mereka yang tidak beriman.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
1. Katakanlah: Wahai orang-orang yang menyangkal kebenaran (kafir)!
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
2. Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah,
Ini adalah ungkapan penegasan dari orang beriman, yang percaya bahwa ia akan menerima dan merasakan rahmat dari Pencipta Yang Mahaesa. Oleh karena itu ia memberitahu orang kafir, 'Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah.' Orang yang beriman, malahan, menyembah langsung sumber makanan batinnya, yang menjaga agar selamat dari kegelapan yang melingkupi orang lain dan yang memberinya cahaya dan pencerahan. Sumber tersebut menambah keimanannya melalui ' ubudiyah (ibadah)nya dan melindunginya dari segala bahaya. Ibadah menjadikan perjalanannya mu'abbad (mudah, lancar, tidak ada perlawanan). Dengan kerendahan hatinya ia diangkat semakin lama semakin dekat kepada sumber mata air.
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
3. Dan kamu tidak menyembah apa yang aku sembah.
Dengan kata lain: Engkau tidak punya jalan menuju sumber yang aku sembah, karena engkau tidak menyembah energi halus yang memancarkan semua Sifat.
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
4. Dan aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
Tidak pernah akan, dan tidak pernah bisa, setelah tercerahkan, setelah dibukakan, setelah mengetahui Allah, menghormati atau memuja apa yang engkau sembah.
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
5. Dan kamu pun tidak akan menyembah apa yang akn sembah.
Di masa akan datang, engkau pun tidak akan pernah menyembah kebenaran yang aku sembah. Ini merupakan ramalan yang menunjukkan bahwa orang-orang yang dalam kekufuran akan tetap dalam kekufuran. Ada orang yang telah diciptakan sebagai bahan bakar neraka, sebagaimana berulang kali dikatakan dalam Alquran, dan fakta ini tidak dapat diubah. Mereka akan tetap begitu meskipun kita meminta agar mereka tidak melakukan itu, meskipun segala upaya dilakukan untuk menarik mereka ke dalam cahaya din.
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
6. Untukmu agamamu dan untukku agamaku!
Orang yang beriman berada dalam ketenangan hati yang sempuma dan orang yang tahu bahwa segala sesuatu berada dalam genggaman Allah menyimpulkan, 'Engkau mempunyai jalan sendiri, jalan yang kau pilih untuk melengkapi lagi dirimu dan berinteraksi dengan orang lain, dengan wujud apa pun yang kau anggap mutlak, dan aku punya jalan sendiri!' Kemudian orang-orang yang beriman dan berkeyakinan teguh bergandengan tangan mengikuti metoda yang telah disempumakan dari model Muhammad. Mereka tidak diterangi dari luar; penerangan mereka ber-asal dari dalam. Mereka berjalan sepanjang pantai lautan cahaya, dan pantai ini ada batas-batasnya. Inilah jalan orang mukmin, j'alan keyakinan yang sempurna.[]
Surah Al-Kafirun
Surah Al-Kafirun bahasa arab:الكافرون) adalah surah ke-109 dalam al Qur’an Surat ini terdiri atas 6 ayat dan termasuk surat makkiyah Nama Al Kaafiruun (orang-orang kafir) diambil dari kata yang muncul pada ayat pertama surat ini. Pokok isi surat ini adalah tidak diijinkannya kompromi dalam bentuk mencampuradukkan ajaran agama.

Latar Belakang

Pada masa penyebaran Islam di mekkah kaum Quraisy yang menentang Rasulullah SAW tak henti-hentinya mencari cara untuk menghentikan ancaman Islam terhadap kepercayaan nenek moyang mereka. Pada salah satu upaya tersebut mereka berusaha mengajukan proposal kompromi kepada Rasulullah SAW dimana mereka menawarkan: jika Rasulullah mau memuja Tuhan mereka, maka merekapun akan memuja Tuhan sebagaimana konsep Islam. Kemudian surat ini diturunkan untuk mejawab hal itu.

Sebab turunnya surah Al-Kafirun
Beberapa kaum kafir di makkah menawarkan kepada Nabi Muhammad SAW dan memberikan kompromi yang menyangkut peribadahan. Mereka mengusulkan agar para umat muslim mengikuti ajaran agama mereka dan mereka akan mengikuti agama ISLAM. Mereka berkata, “wahai Muhammad, bagaimana jika kami menyembah tuhanmu, selama setahun dan kami akan meyembah Tuhanmu selama setahun. Jika agamamu benar, maka kami akan mendapat keuntungan, Karena kami telah menyembah Tuhanmu, dan jika agama kami yang benar, kamu juga memperoleh keuntungan.” Mendengar susulan kaum kafir itu Rasullullah SAW dengan tegas menjawab.” Aku berlindung kepada Allah agar tidak tergoglong orang-orang bersikap dan berperilaku syirik atau mempersekutukan Allah.”Untuk mempertegas penolakan Rasululllah SAW tersebut, Kemudian Allah SWT menurunkan Surah Al-Kafirun. Setelah Allah menerima surah Al-Kafirun ini lalu rasullullah mendatangi tokoh-tokoh kaum kafir Mekah, yang pada saat itu berkumpul di Masjidil Haram. Di hadapan mereka Rasullullah membacakan surah Al-Kafirun: 1-6 dengan mantap dan lantang. sehingga mereka menyadari bahwa usul mereka dalam keimanan dan ibadah agama di tolak oleh Rasullullah dan Umat ISLAM

Keutamaan SurahAl-kafirun
Ubay bin Ka’b berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kafirun, pahalanya seperti membaca seperempat Al-Qur’an, ia akan dijauhkan dari godaan setan, diselamatkan dari kemusyrikan, dan diampuni pada hari kiamat.” (Tafsir Nur Ats-Taqalayn 5/684).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kafirun dan surat Al-Ikhlash dalam shalat fardhu, Allah akan mengampuni dosanya dan dosa orang tuanya. Dan ia tidak akan melahirkan anak yang celaka, walaupun semestinya anak itu tergolong pada anak yang celaka, Allah menghapusnya dari lembaran catatan orang-orang yang celaka dan menetapkannya di lembaran catatan orang-orang yang bahagia, menghidupkannya dengan kehidupan yang bahagia, mematikannya sebagai syuhada’, dan membangkitkan (dari kuburnya) seperti orang yang syahid.” (Kitab Tsawabul A’mal, hlm 127).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata, ayahku berkata: “Surat Al-Ikhlash adalah sepertiga Al-Qur’an dan surat Al-Kafirun seperempat Al-Qur’an.” (Tafsir Nur Ats-Taqalayn 5/687).
Kesimpulan :
Surah al Kafirun dibaca agar umat Islam tidak terperangkap dalam upaya-upaya kafir yang mengajak kepada kekafiran, baik dalam keyakinan, budaya, cara hidup, dan lain sebagainya, sebab setiap agama mempunyai siri khas, budaya dan cara hidup masing-masing, sehingga umat Islam harus berbeda dengan umat yang lain dalam seluruh sisi kehidupan.
Kehidupan bermasyarakat dapat terjadi dalam keberagaman keyakinan dengan meyakini kebenaran masing-masing dan tidak mengakui kebenaran yang lain, selama ada adab saling menghormati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar