ini adalah lanjutan dari info surah Al-Kaafiruun..... tanpa banyak bicara lg,, langsung saja CHECK ittttt..
بِِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan Nama Allah, Maha Pengasih,
Maha Penyayang.
Surah ini mengenai sebuah peristiwa
ketika beberapa orang kafir berusaha mengadakan dialog dengan Nabi dalam rangka
menjatuhkan beliau agar kaum muslim kembali ke kebiasaan lamanya menyembah
berhala. Mereka mengusulkan untuk menyembah Allah selama satu tahun, mengikuti
ajaran Nabi, dan tahun berikutnya mereka semua, termasuk Nabi dan kaum muslim,
menyembah berhala-berhala tradisional mereka. Dengan demikian mereka akan
berganti-ganti praktik ibadat sampai salah satu cara terbukti benar pada salah
satu pihak. Maka, menurut jalan pikiran kaum kafir, jika ajaran Nabi benar,
mereka akan memperoleh keuntungan dari mengikuti ajaran Nabi; tapi, jika
praktik kaum kafir benar, maka mereka dan kaum muslim akan mendapat keuntungan
dari menyembah berhala-berhala. Surah ini mempakan jawaban dari mereka yang
percaya dan beriman kepada mereka yang tidak beriman.
قُلْ يَا
أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
1. Katakanlah: Wahai orang-orang
yang menyangkal kebenaran (kafir)!
لَا
أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
2. Aku tidak menyembah apa yang
kamu sembah,
Ini adalah ungkapan penegasan dari
orang beriman, yang percaya bahwa ia akan menerima dan merasakan rahmat dari
Pencipta Yang Mahaesa. Oleh karena itu ia memberitahu orang kafir, 'Aku tidak
menyembah apa yang kamu sembah.' Orang yang beriman, malahan, menyembah
langsung sumber makanan batinnya, yang menjaga agar selamat dari kegelapan yang
melingkupi orang lain dan yang memberinya cahaya dan pencerahan. Sumber
tersebut menambah keimanannya melalui ' ubudiyah (ibadah)nya dan
melindunginya dari segala bahaya. Ibadah menjadikan perjalanannya mu'abbad
(mudah, lancar, tidak ada perlawanan). Dengan kerendahan hatinya ia diangkat
semakin lama semakin dekat kepada sumber mata air.
وَلَا
أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
3. Dan kamu tidak menyembah apa
yang aku sembah.
Dengan kata lain: Engkau tidak punya
jalan menuju sumber yang aku sembah, karena engkau tidak menyembah energi halus
yang memancarkan semua Sifat.
وَلَا
أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
4. Dan aku tidak akan menyembah apa
yang kamu sembah,
Tidak pernah akan, dan tidak pernah
bisa, setelah tercerahkan, setelah dibukakan, setelah mengetahui Allah,
menghormati atau memuja apa yang engkau sembah.
وَلَا
أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
5. Dan kamu pun tidak akan
menyembah apa yang akn sembah.
Di masa akan datang, engkau pun
tidak akan pernah menyembah kebenaran yang aku sembah. Ini merupakan ramalan
yang menunjukkan bahwa orang-orang yang dalam kekufuran akan tetap dalam
kekufuran. Ada orang yang telah diciptakan sebagai bahan bakar neraka,
sebagaimana berulang kali dikatakan dalam Alquran, dan fakta ini tidak dapat
diubah. Mereka akan tetap begitu meskipun kita meminta agar mereka tidak
melakukan itu, meskipun segala upaya dilakukan untuk menarik mereka ke dalam
cahaya din.
لَكُمْ
دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
6. Untukmu agamamu dan untukku
agamaku!
Orang yang beriman berada dalam
ketenangan hati yang sempuma dan orang yang tahu bahwa segala sesuatu berada
dalam genggaman Allah menyimpulkan, 'Engkau mempunyai jalan sendiri, jalan yang
kau pilih untuk melengkapi lagi dirimu dan berinteraksi dengan orang lain,
dengan wujud apa pun yang kau anggap mutlak, dan aku punya jalan sendiri!'
Kemudian orang-orang yang beriman dan berkeyakinan teguh bergandengan tangan
mengikuti metoda yang telah disempumakan dari model Muhammad. Mereka tidak
diterangi dari luar; penerangan mereka ber-asal dari dalam. Mereka berjalan
sepanjang pantai lautan cahaya, dan pantai ini ada batas-batasnya. Inilah jalan
orang mukmin, j'alan keyakinan yang sempurna.[]
Surah
Al-Kafirun
Surah Al-Kafirun bahasa arab:الكافرون) adalah surah ke-109
dalam al Qur’an Surat ini terdiri atas 6 ayat dan termasuk surat makkiyah Nama Al
Kaafiruun (orang-orang kafir) diambil dari kata yang muncul pada ayat
pertama surat ini. Pokok isi surat ini adalah tidak diijinkannya kompromi dalam
bentuk mencampuradukkan ajaran agama.Latar Belakang
Pada masa penyebaran Islam di mekkah kaum Quraisy yang menentang Rasulullah SAW tak henti-hentinya mencari cara untuk menghentikan ancaman Islam terhadap kepercayaan nenek moyang mereka. Pada salah satu upaya tersebut mereka berusaha mengajukan proposal kompromi kepada Rasulullah SAW dimana mereka menawarkan: jika Rasulullah mau memuja Tuhan mereka, maka merekapun akan memuja Tuhan sebagaimana konsep Islam. Kemudian surat ini diturunkan untuk mejawab hal itu.Sebab turunnya surah Al-Kafirun
Beberapa kaum kafir di makkah menawarkan kepada Nabi Muhammad SAW dan memberikan kompromi yang menyangkut peribadahan. Mereka mengusulkan agar para umat muslim mengikuti ajaran agama mereka dan mereka akan mengikuti agama ISLAM. Mereka berkata, “wahai Muhammad, bagaimana jika kami menyembah tuhanmu, selama setahun dan kami akan meyembah Tuhanmu selama setahun. Jika agamamu benar, maka kami akan mendapat keuntungan, Karena kami telah menyembah Tuhanmu, dan jika agama kami yang benar, kamu juga memperoleh keuntungan.” Mendengar susulan kaum kafir itu Rasullullah SAW dengan tegas menjawab.” Aku berlindung kepada Allah agar tidak tergoglong orang-orang bersikap dan berperilaku syirik atau mempersekutukan Allah.”Untuk mempertegas penolakan Rasululllah SAW tersebut, Kemudian Allah SWT menurunkan Surah Al-Kafirun. Setelah Allah menerima surah Al-Kafirun ini lalu rasullullah mendatangi tokoh-tokoh kaum kafir Mekah, yang pada saat itu berkumpul di Masjidil Haram. Di hadapan mereka Rasullullah membacakan surah Al-Kafirun: 1-6 dengan mantap dan lantang. sehingga mereka menyadari bahwa usul mereka dalam keimanan dan ibadah agama di tolak oleh Rasullullah dan Umat ISLAM
Keutamaan SurahAl-kafirun
Ubay bin Ka’b berkata bahwa Rasulullah saw
bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kafirun, pahalanya seperti membaca
seperempat Al-Qur’an, ia akan dijauhkan dari godaan setan, diselamatkan dari
kemusyrikan, dan diampuni pada hari kiamat.” (Tafsir Nur Ats-Taqalayn 5/684).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa
yang membaca surat Al-Kafirun dan surat Al-Ikhlash dalam shalat fardhu, Allah
akan mengampuni dosanya dan dosa orang tuanya. Dan ia tidak akan melahirkan
anak yang celaka, walaupun semestinya anak itu tergolong pada anak yang celaka,
Allah menghapusnya dari lembaran catatan orang-orang yang celaka dan
menetapkannya di lembaran catatan orang-orang yang bahagia, menghidupkannya
dengan kehidupan yang bahagia, mematikannya sebagai syuhada’, dan membangkitkan
(dari kuburnya) seperti orang yang syahid.” (Kitab Tsawabul A’mal, hlm 127).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata, ayahku
berkata: “Surat Al-Ikhlash adalah sepertiga Al-Qur’an dan surat Al-Kafirun
seperempat Al-Qur’an.” (Tafsir Nur Ats-Taqalayn 5/687).
Kesimpulan :Surah al Kafirun dibaca agar umat Islam tidak terperangkap dalam upaya-upaya kafir yang mengajak kepada kekafiran, baik dalam keyakinan, budaya, cara hidup, dan lain sebagainya, sebab setiap agama mempunyai siri khas, budaya dan cara hidup masing-masing, sehingga umat Islam harus berbeda dengan umat yang lain dalam seluruh sisi kehidupan.
Kehidupan bermasyarakat dapat terjadi dalam keberagaman keyakinan dengan meyakini kebenaran masing-masing dan tidak mengakui kebenaran yang lain, selama ada adab saling menghormati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar